Interior

Kerning

Interior, Vowel Cabinet dan Don’t Make a Circle


Karya-karya Galih berangkat dari sebuah observasi personalnya terhadap signifikansi ruang kosong dalam kehidupan kita sehari-hari. Melalui pameran tunggalnya yang bertajuk “Kerning” Galih mengeksplorasi bagaimana ruang kosong—sering diabaikan—berperan krusial dalam pembacaan dan pemaknaan. Konsep kerning dalam desain tipografi digunakan untuk menunjukkan bagaimana bagian kosong dapat menghubungkan fragmen-fragmen menjadi kesatuan yang utuh, serta bagaimana negative space memengaruhi interpretasi kita terhadap ingatan dan pengalaman visual. Pameran ini menghubungkan ruang kosong dengan ingatan, kelupaan, dan bagaimana distorsi serta pengulangan membentuk persepsi kita tentang realitas.


Dalam “Interior”, Galih menggunakan teknik yang melibatkan bidang putih yang dibentuk sedemikian rupa untuk menciptakan kesan sudut atau pojok dari sebuah ruangan di dalam sebuah bangunan. Metode penciptaan “Interior” melibatkan penggunaan klise film lama sebagai bahan dasar. Anonimitas dari klise film temuan juga menjadi landasan Galih dalam pertimbangan penciptaan lukisan. Secara artistik, Galih memilih klise film karena kualitas tembus pandangnya, yang sejalan dengan sifat ingatan yang tidak pejal. Karya ini menunjukkan bagaimana Galih menggunakan ruang kosong untuk mempertegas tema dan menciptakan narasi visual yang menyentuh aspek-aspek pribadi dan domestik dalam ingatan.

Karya instalasi “Vowel Cabinet”, dan “DON’T Make a Circle” berfungsi sebagai elemen yang berinteraksi dengan ruang pamer dan dengan karya lainnya secara spasial dan konseptual. ‘Vowel Cabinet’ menghubungkan satu karya dengan karya lain dalam pameran, memperjelas hubungan antara karya-karya yang ada, sementara “DON’T Make a Circle” merupakan karya interaktif yang menggunakan tabung-tabung resin padat yang diisi dengan debu dan menampilkan penggalan kalimat dari pamali yang menggambarkan ingatan kolektif. Karya ini memiliki bentuk melengkung yang secara visual bertolak belakang dengan judulnya, menciptakan paradoks dan menambahkan dimensi tambahan pada pengalaman estetika. Karya “DON’T Make a Circle” hanya bisa di selesaikan dengan keterlibatan apresiator dalam memindahkannya dari “Vowel Cabinet” dan menyusun rangkaian tabung resin tersebut menjadi sebuah bentuk di lantai. Dengan cara ini, “DON’T Make a Circle” memperkuat tema ingatan kolektif dan interaksi antara elemen karya yang berbeda.

Galih Adika Paripurna
2023
200 x 165 cm
Cat minyak, cat laker, lapisan poliuretan transparan pada lembaran aluminium yang dibengkokkan
Lukisan
Scroll to Top

Keterangan karya