Grompol
Deskripsi Karya
MEMBACA BATIK CITRA GROMPOL
Karya ini menggambarkan dialog budaya yang terjalin melalui rasa keintiman dengan alam sekitar. Proses membatik dilakukan menggunakan bahan pewarna alami yang ditemukan di sekitar, seperti batang dan kulit pohon, kulit buah, daun, bunga, biji, dan kayu. Semua ini terjadi melalui siklus musim yang terus berputar, memberi kehidupan kepada manusia, kebudayaan, dan peradaban. Siklus inilah yang memungkinkan terbentuknya peradaban manusia.
Instalasi ini terinspirasi dari motif batik Grompol, yang melambangkan hubungan dan keintiman manusia dengan alam, serta kasih sayang yang diberikan alam semesta kepada semua bentuk kehidupan.
Mitologi di balik karya ini adalah sebagai berikut: Mahadewa sedang bertapa ketika para dewa meminta Kamajaya, dewa estetika dan cinta kasih, untuk membangunkan Mahadewa karena Khayangan diserang. Ketika dibangunkan, Mahadewa marah dan membakar Kamajaya. Tubuh Kamajaya meleleh dan matanya meletus. Kamajaya menyuruh istrinya, Kamaratih, agar tidak bersedih karena ia akan kembali. Kamaratih kemudian ikut menceburkan diri ke dalam api dan meninggal bersamanya.
Saat mereka meninggal, enam Jenderal yang mengabdi kepada Kamajaya (yang sebenarnya mewakili enam musim) bergandengan tangan mengelilingi jenazahnya. Di tengah kematian Kamajaya, ada kilat yang menyambar dan para Jenderal menangis. Mereka melindungi tubuh Kamajaya yang hampir hancur. Meski Kamajaya telah tiada, Kamaratih tetap muncul sebagai dewi keindahan.
Para dewa memperingatkan Mahadewa bahwa tanpa Kamajaya, dunia akan hancur dan peradaban manusia akan lenyap karena cinta dan keindahan akan hilang. Mahadewa kemudian menghidupkan Kamajaya kembali, namun tanpa tubuh. Sejak saat itu, Kamajaya terus melakukan regenerasi kehidupan dan memberikan cinta kasih serta keindahan kepada seluruh kehidupan. Ia dan Kamaratih tinggal dalam pohon teratai, dan bersama mereka, seluruh alam semesta kembali hidup saat musim semi tiba. Alam mulai tumbuh lagi, dan Kamajaya terus menyebarkan keindahan dan cinta kasih ke seluruh jagat raya.
Cerita ini terwujud dalam motif batik Grompol.