Biografi Singkat
Biografi Singkat
Wayan Upadana
Pada karya-karya tiga dimensinya (patung, instalasi, objek), I Wayan Upadana mengolah berbagai idiom lokal. Ia berkarya dengan aneka bahan—kayu, resin, baja, serat, objek temuan, dan media baru—dan memadupadankannya satu sama lain. Di dalam pengolahan aneka bahan ini, ia kerap menekankan hubungan antara manusia pribadi maupun manusia kelompok dengan alam sekitar.
Lahir di Gianyar, Bali, pada 1983, Upadana menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Patung di Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta. Semasa kuliah ini, ia dan beberapa seniman Bali berhimpun dalam G-Five Art, kelompok yang mengusung wacana seni rupa kontemporer Bali yang bertitik berat pada penjelajahan material, dengan beberapa pameran.
Pameran tunggalnya yang mutakhir adalah Misty Myth (2023) di Orbital Dago, Bandung. Pameran-pameran solonya yang sebelumnya adalah Memory (2016) di Fremantle Art Centre, Fremantle, Australia; Home (2014) di Bentara Budaya, Yogyakarta; Glo-Bali-Sation (2014) di Uluwatu Handmade Lace Space, Bali.
Sensuous Objects (2010) adalah pamerannya bersama Made Gede Wiguna Valasara, rekannya di G-Five Art, di Bentara Budaya, Yogyakarta.
Karya-karya Wayan Upadana telah ikut serta dalam berbagai pameran bersama, yang dalam tiga tahun terakhir adalah, antara lain Ebb and Flow: Contemporary Indonesian Sculpture from Konfir Kabo Collection (2024), di Ballarat Art Gallery, Ballarat, Australia; Cross of the Matter (2024), di Redbase Art, Sydney, Australia; Somatic Sculpture (2023), di Jagad Gallery, Jakarta; dan Neo Pitamaha: Tradition [in] Translation (2022), bersama Lanö Art Project di Titik Dua, Ubud, Bali.
Karya Seni
Deskripsi Karya
Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kemajuan peradaban umat manusia, belakangan ini ilmu pengetahuan berkembang pesat dengan hadirnya teknologi dan arus informasi yang sangat cepat. Dunia dihadapkan pada percepatan kehidupan dan keterbukaan informasi ke berbagai penjuru dunia. Umumnya pengetahuan di dapatkan dari Pendidikan di sekolah-sekolah maupun
tempat-tempat seperti pesantren, di tempat kursus, Sanggar, Lingkungan
maupun di rumah. Pendidikan mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan ini
untuk perkembangan peradaban dan kebudayaan manusia.
Dalam Mytology Bali, Dewi Saraswati di percaya sebagai dewi ilmu pengetahuan dan juga memberikan taksu pada kesenian. Hari Saraswati di rayakan setiap 210 hari atau 6 bulan sekali, Secara etimologi, kata “Saraswati” berasal dari kata ‘saras’ memiliki arti mata air, terus-menerus atau sesuatu yang terus-menerus mengalir, dan ‘wati’ berarti yang memiliki. Jadi Saraswati berarti Ilmu pengetahuan yang
tidak pernah habis. sehari setelah hari Raya Saraswati di rayakan Hari Banyu Pinaruh Dimana para Masyarakat Bali melakukan ritual melukat (menyucikan diri) ke tempat-tempat sumber mata air maupun ke laut. Banyu Pinaruh sendiri berarti Banyu yang berarti air dan Pinaruh atau pengeruwuh yang berarti pengetahuan, jadi dalam arti bebas banyu pinaruh berarti air pengetahuan.
Setiap orang bebas menentukan pilihan untuk mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan yang mereka gemari dari yang berhubungan dengan teknologi, kebudayaan, sains sampai yang berhubungan dengan Manusia, Agama dan juga alam. Sangat banyak hal-hal yang kemungkinan luput atau belum dapat kita pelajari, sehingga akan menjadi teka-teki atau anigma dalam pikiran kita yang tidak akan mampu kita sadari maupun pahami sepenuhnya.
Dalam karya ini kami ingin berinteraksi dengan audiens untuk memaknai tentang Pendidikan dan ilmu pengetahuan dari sudut pandangnya. Karya ini di harapkan mampu meyerap berbagai pandangan tentang Pendidikan dan ilmu pengetahuan yang akan kami jadikan data yang tersimpan di cloud.