Biografi Singkat
Biografi Singkat
Jumaadi
Jumaadi menjadikan pengalaman pribadi dan sejarah negeri ini, juga corak estetika tradisional yang relevan, sebagai modal penting untuk menggubah karya seni rupa. Meskipun belajar seni abstrak secara akademis di Australia, ia justru mengolah kembali rupa dan estetika wayang kulit. Ia menggunakan bahan-bahan mulai dari kanvas kain berskala besar, ukiran kulit kerbau, pengecoran perunggu, hingga potongan kertas. Karya-karyanya menghadirkan rupa yang sederhana, tetapi memancarkan banyak makna serta membiarkan setiap objek dan bayangan seolah-olah menceritakan kisahnya sendiri.
Jumaadi dilahirkan di Sidoarjo, Jawa Timur, pada 1973, dan sejak 1997 ia bermukim di Sydney, Australia, mula-mula untuk belajar seni rupa di National Art School. Ia menamatkan dua jenjang pendidikan, sarjana dan pascasarjana, di kampus itu. Karya-karyanya yang berupa lukisan, gambar, instalasi, dan performance art telah dikoleksi oleh National Gallery of Australia, Art Gallery of New South Wales, Art Gallery of South Australia, Museum of Contemporary Art Sydney, atau oleh sejumlah kolektor pribadi di Australia dan mancanegara.
Karya-karya Jumaadi dipamerkan dalam sejumlah pameran tunggal dan bersama. Dalam pameran tunggalnya My Love is in an Island Far Away di Mosman Art Gallery, Sydney, 2019-2020, dan Ayang-Ayang di Bundanon Art Museum, 2024, ia menyelidiki lagi tema-tema migrasi, cinta, dan keterasingan yang menjadi tema dari banyak karyanya. Pada 2021, ia mewakili Australia di Gwangju Biennale, Korea Selatan, dan turut serta dalam Asia Pacific Triennial 10 di Brisbane, Australia.
Selain menjadi seniman mukiman di Australia dan Indonesia, Jumaadi juga mengampu lokakarya pembuatan wayang kulit di berbagai tempat di Australia, yang salah satu tujuannya adalah membangkitkan kembali seni tradisional dalam pertautannya dengan seni kontemporer.