Biografi Singkat

Biografi Singkat

Budi Pradono x Farhan Siki

Budi Pradono x Farhan Siki

b.
Indonesia

BUDI PRADONO

Setelah menimba pengalaman kerja dari kantor-kantor arsitek internasional di Tokyo, Rotterdam dan Sydney, Budi Pradono akhirnya mendirikan studio berbasis arsitektur dan urbanisme BPA (Budipradono Architects a+u) pada 2005. Ia menamatkan menamatkan pendidikan arsitektur di Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta pada 1995. Selanjutnya ia menempuh jenjang master arsitektur dan urbanisme di Berlage Institute Rotterdam, Belanda, pada 2003. Ia juga mempelajari filsafat dan bahasa Ibrani di IIBS Yerusalem. Budi Pradono menerima Bunka Cho Fellowship Award dari Japan Institute of Architects sebagai arsitek muda berbakat pada 2000.

Rancangan arsitekturnya meraih sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga di dalam dan luar negeri. Mulai dari juara pertama kompetisi Astra Polman Green Campus 2018; Honorable mention pada World Architecture Community 20 + 10 + X Architecture Awards 4th Cycle di Barcelona pada 2009; pemenang Good Design Award dari Bintaro Design District pada 2019; pemenang kedua perancangan stasiun integrasi KRL dan Transjakarta di Jakarta International School, Jakarta Utara, pada 2022.

Di samping merancang bangunan dan desain urban, Budi Pradono juga menjadi pengajar tamu di sejumlah universitas dan forum, mulai dari American University of Beirut, di Sydney University, Australia, hingga di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Universitas Kristen Petra, Surabaya, dan kampus-kampus lain di Indonesia. Bahkan, ia mengkuratori sejumlah pameran arsitektur, seperti Bintaro Design District, Venice Architecture Biennale, dan Water & Architecture Hansgrohe Aqua Academie, Jerman.

 

FARHAN SIKI

Farhan Siki yang dilahirkan di Lamongan, Jawa Timur, 17 Juli 1971, sejak beberapa tahun lalu menetap dan bekerja di Yogyakarta. Farhan menamatkan pendidikan tinggi di Program Studi Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Negeri Jember pada 2000. Ia juga menekuni seni rupa melalui unit kegiatan mahasiswa di kampusnya. Karya-karyanya menyerap budaya populer dan sangat peduli pada isu-isu perkotaan. Misalnya, ia menjelajahi anasir tekstual urban, mengoleksi logo atau merek, dan simbol-simbol budaya massa lainnya, dan semua itu dirangkai di atas kanvas yang bergerak di antara citra rupa dan tulisan. Bukan sekali dua, rangkaian itu memunculkan hiperbola dan parodi. 

Farhan telah memamerkan karya-karyanya secara tunggal sejak 2013. Pameran tunggalnya yang terakhir adalah Without Beginning/Without End di Linda Gallery, Singapura, 2022. Sebelumnya Iconology di Primae Noctis Art Gallery, Lugano, Swiss, dan Trace di the Banca Generali, Milan, Italia, keduanya pada 2013. Sementara pameran bersama yang pernah ia ikuti, antara lain, 15th Bienal de La Habana (with SAMRO), Havana, Kuba, 2024; Sticker Art Museum Rome, MAAM: il museo abitato, Roma, Italia, 2023; dan When the Globe is Home di Imago Mundi Foundation Treviso, Italia, 2020. 

Farhan Siki telah mendapatkan sejumlah penghargaan, antara lain UOB Painting of the Year 2022 dan Silver Award pada UOB Painting of the Year 2020. Pada 2013, ia mendapatkan penghargaan sebagai The Nominee of Prudential Eye Awards (Painting Category), Parallel Contemporary Art, London, Inggris. Sebelumnya, ia adalah pemenang ketiga Jakarta Art Award 2010.

Karya Seni

Budi Pradono x Farhan Siki
2024
2,5 x 30 x 5 m
Instalasi
Instalasi
Scroll to Top