Anusapati

Anusapati adalah pematung yang berkarya dengan bahan kayu dari berbagai jenis pohon sejak awal kiprahnya pada 1990-an. Kayu berupa potongan, ranting, maupun limbahnya itu kemudian dibentuk ke dalam bentuk-bentuk seperti beduk, lesung, perahu, konde dan benda-benda yang biasa ditemukan di “kampung halaman”. Meskipun pernah mencoba bahan logam, kayu adalah bahan utama patung-patung karya Anusapati. Pada perkembangan mutakhirnya, Anusapati mengolah bentuk yang seakan mengingatkan pemirsa kepada muka topografis daratan yang terpiuh.

Dilahirkan di Surakarta, Jawa Tengah, pada November 1957, Anusapati menamatkan pendidikan Seni Patung di Akademi Seni Rupa Indonesia Yogyakarta (kini Institut Seni Indonesia Yogyakarta) pada 1988 dan menamatkan studi bidang yang sama di School of Art and Design, Pratt Institute, New York, Amerika Serikat, pada 1990.

Beberapa pameran tunggalnya adalah Light and Shadow di Art1 Gallery, Art Jakarta 2022; Shadow di Sin Sin Fine Art, Hong Kong, 2013; dan Reconstruction di The Kitamoto Cultural Center Gallery, Jepang, 1974. Sementara pameran bersama yang pernah ia ikuti, antara lain, adalah Asian Modernism di The Japan Foundation Forum, Tokyo, Jepang, 1994, dan Ties of History di ASEAN Contemporary Art, Metropolitan Museum of Manila, Vargas Museum, Manila, 2019.

Anusapati juga menggubah sejumlah karya patung publik, misalnya patung “I Gusti Ngurah Rai” di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali; patung “Bhagawad Gita” di Pantai Nusa Dua, Bali; dan patung “Semangat Pemuda” di Bengkulu. Karya-karyanya yang lain dikoleksi oleh Galeri Nasional Indonesia, Singapore Art Museum, Queensland Art Gallery, Australia, The City Government of IKSAN, Korea Selatan, dan The People of Tokamachi-Shi, Jepang.