Made Djirna

Made Djirna, kelahiran Bali, 16 Juni 1957, adalah seniman yang menjelajahi hubungan antara manusia dan alam, mengamati interaksi antara keduanya, lalu memprosesnya menjadi refleksi visual. Pengalaman pribadi menjadi pijakan dalam setiap karyanya, lantas ia menjalinnya dengan bahan yang ditemukan dalam lingkungan sekitar—kayu, batu, dan tanah—serta benda-benda temuan lainnya, baik yang sudah jadi maupun yang dibentuk kembali. 

Pada karya dwimatra, Djirna banyak bekerja dengan warna dan tekstur sebagai sarana pencarian bentuk, tanpa membatasi diri pada garis atau aturan formal. Sementara pada karya trimatra—semisal patung dan instalasi—ia sering kali menggubah bahan-bahan alami menjadi bentuk yang menggabungkan antara yang ditemukan dan yang diciptakan, menjadi objek dengan kesan hidup dan berkarakter. Ia tidak membatasi penjelajahan artistiknya hanya pada tradisi Bali, tetapi kepada sumber ciptaan yang lebih luas lagi.

Djirna menyelesaikan pendidikan di Jurusan Seni Lukis, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, 1985. Pameran tunggal pertamanya berlangsung di Northern Territory Museum of Art and Sciences, Australia, 1989, dan yang terakhir adalah sebuah pameran retrospektif di ARMA Museum, Bali, 2023. Di antara itu ada pula The Voice of Nature di Mizuma Art Gallery, Singapura, 2021; dan Ubud 1963 (Re) Reading The Growth of Made Djirna, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, 2012; dan sejumlah pameran tunggal lainnya. Ia juga turut serta dalam berbagai hajatan besar seni rupa, seperti ARTJOG, Jakarta Biennale, dan Singapore Biennale.

Karya-karya Made Djirna juga menjadi bagian dari koleksi publik dan pribadi di sejumlah museum dan lembaga, seperti Project Eleven, Melbourne, dan Museum Tumurun, Solo.