Biografi Singkat
Biografi Singkat
Eunike Nugroho
Menampilkan kembali alam tumbuhan di atas kanvas dan kertas, gambar-gambar botani Eunike Nugroho hadir dengan rupa yang teliti dan terperinci. Dengan itu ia berharap karyanya dapat memberi suara bagi makhluk yang bisu, tetapi teramat penting bagi kehidupan. Lewat karyanya ia ingin khalayak melambat sejenak, sekadar untuk merenung, menyadari, dan lebih menghargai bumi yang luar biasa ini, beserta penghuni dan anasir yang memelihara kehidupan kita.
Eunike Nugroho adalah seniman botani yang dilahirkan di Semarang, Jawa Tengah, pada 1981, kini menetap dan bekerja di Yogyakarta. Ia menamatkan pendidikan Desain Komunikasi Visual di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, pada 2004. Ia mendirikan Indonesian Society of Botanical Artists (IDSBA). Juga beroleh sejumlah penghargaan internasional, seperti RHS Best Botanical Artwork, 2023. Bahkan, melalui karyanya ia terpilih sebagai salah satu International Arts Leaders oleh Australia Council for the Arts.
Gambar-gambar botani Eunike Nugroho dipamerkan secara tunggal dan bersama di banyak galeri di Indonesia dan mancanegara. Misalnya, The Green Open Gallery, Ellas Ilustran Botánica di Real Jardín Botánico, Madrid, Spanyol, 2024; Pulang dengan Bunga: 10 Tahun Perjalanan Seni Botani Eunike Nugroho di ArtSpace ARTOTEL, Semarang, 2022; dan The Annual International Exhibition of Botanical Art di Kashirskaya State Gallery, Moskow, Rusia, 2019.
Karya-karyanya juga dikoleksi oleh sejumlah museum, perpustakaan dan kolektor pribadi. Misalnya, The Royal Horticultural Society Lindley Library, London, Inggris Raya dan The Shirley Sherwood Collection, London, Inggris Raya, keduanya pada 2023; The State Botanical Collection of Victoria, Australia, 2020; dan The Florilegium Collection, Royal Botanic Garden Edinburgh, Inggris Raya, 2020.
Karya Seni
Deskripsi Karya
Nepenthes hamata adalah tumbuhan karnivora endemik Sulawesi. Karakter fisiknya ditandai dengan taring-taring tajam peristom yang mengait ke bawah, tubuh berwarna gelap dengan bercak merah atau pola berwarna ungu, memberikan kesan sosok pemangsa yang menakutkan. Tumbuhan ini dilindungi dan jumlahnya di habitat asli semakin berkurang.
Melalui seni botani, Eunike memperbesar sosok kecil ini untuk memberi suara pada yang tak terdengar. Bagaimana jika posisi manusia dan tumbuhan ditukar, yang terancam jadi mengancam?
Pembalikan ini mengkritik ego manusia yang menganggap dirinya pusat dunia, merusak keseimbangan alam dan tradisi yang menjunjung kelestarian.
Deskripsi Karya
Deskripsi Karya
Deskripsi Karya
Anggrek Dendrobium spectabile dari Papua memiliki wujud yang tidak lumrah. Perpaduan kelopak dan bibir yang meliuk serta motif yang mencolok membuat bunga seolah-olah menari, penari yang eksotis!