Biografi Singkat
Biografi Singkat
Aulia Ibrahim Yeru x GURU
AULIA IBRAHIM YERU
Ikhtiar artistik Aulia Ibrahim Yeru adalah pertemuan antara amalan artistik, perubahan lingkungan dan produksi ruang. Dengan begitu ia menggali ke dalam dunia seni terlibat yang berkaitan dengan air sebagai sumber kehidupan, yang sejauh ini telah ia fokuskan kepada keberadaan Sungai Cikapundung di Bandung. Daerah aliran sungai ini telah menjadi kanvas sekaligus laboratoriumnya dalam menjelajahi proses hidrososial, tempat ia mencari dan menemukan aneka hubungan antara air dan kehidupan masyarakat.
Aulia menamatkan pendidikan seni rupa di Jurusan Kriya Seni, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, studi master bidang Seni Rupa di fakultas yang sama dan tengah menyelesaikan disertasi Doktor dalam bidang Praktik Seni di School of Art and Design, Faculty of Arts, Design, Architecture, University of New South Wales, Australia. Sebelumnya ia adalah dosen di Universitas Telkom, Bandung.
Karya-karyanya meliputi instalasi, video, yang sebagiannya site-specific dan telah dipamerkan sejak 2013. Misalnya, pameran tunggal Vial di Ruang Dini, Bandung, pada 2020 dan Mendengar Warnamu di Rumah Proses, Bandung, pada 2014. Pada 2013 sebuah karyanya menjadi finalis Bandung Contemporary Art Award #4 di Lawangwangi Creative Space, Bandung.
Selain menggubah karya seni, Aulia juga menyiarkan tulisan-tulisannya tentang seni rupa, seperti “Expectations on a Straight Line” di Jurnal Rupa, Universitas Telkom, Bandung pada 2016 dan “Mendengarkan Warnamu (Sebuah Eksperimen Mengenai Hubungan Pirsawan dengan Ruang Seni)” di Journal of Visual Art and Design, Institut Teknologi Bandung, pada 2017.
GURU
GURU adalah sebuah kelompok musik yang berproses di Bandung. Kelompok ini didirikan oleh sejumlah guru dari berbagai mata pelajaran berbeda: Mira Rizki, Bayu P. Pratama, Fahma Rosmansyah dan Gazza Ryandika.
Band ini menghasilkan pertunjukan musik dengan mendayagunakan nada-nada tonal dan atonal. Musik mereka tidak mencapai bentuk yang tetap dalam setiap penampilan dan komposisi, bisa berubah tergantung situasi dan ruang pertunjukan. Kelompok band ini mengaku bahwa memasak, membaca koran atau kegiatan keseharian lainnya adalah serangkaian pendekatan musik dan sangat mungkin menjadi wahana dalam menyuarakan gagasan tentang masyarakat sekitar. Mereka menyebut kelompok mereka sebagai “band situasional”.
Dalam ARTSUBS 2024 GURU akan berkolaborasi dengan Aulia Ibrahim Yeru.