Biografi Singkat

Biografi Singkat

white BG

Arin Dwihartanto

b. 1978
Bandung, Jawa Barat

Melukis bagi Arin Dwihartanto Sunaryo adalah menjelajahi pelbagai teknik dan dari sana ia menemukan apa yang ia anggap baharu. Itulah ketika ia memanfaatkan resin untuk mengisi bidang kanvasnya, alih-alih cat minyak atau akrilik. Akan tetapi, di kali lain ia juga mengandalkan abu vulkanik untuk menghadirkan warna dan tekstur yang berbeda. Penjelajahan bahan dan warna itu pada akhirnya menghadirkan rupa yang cenderung abstrak ekspresionis. Lukisan-lukisan berbahan resin itu menghadirkan situasi antara, antara yang padat dan mencair, yang statis dan bergerak, yang alami dan sintetis.

Arin Dwihartanto Sunaryo dilahirkan di Bandung, Jawa Barat, 1978. Ia menyelesaikan pendidikan seni rupa di Studio Seni Lukis, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, pada 2001, dan meraih gelar Master of Fine Art di Central Saint Martins College of Art and Design, London, Inggris, pada 2006. Pameran tunggalnya yang terbaru adalah Base Matters di Selasar Sunaryo Art Space, Bandung, 2023. Sebelumnya, OVR: Portals, Art Basel Hong Kong, 2020; Karat di Selasar Sunaryo Art Space, Bandung, 2015; Ashfall di Equator Art Projects, Singapura, 2013; Frozen | Stratum di Nadi Gallery, Jakarta, 2013; dan Unstable Ground di Toni Heath Gallery, London, Inggris, 2006.

Adapun pameran bersama yang pernah ia ikuti adalah Sip! Indonesian Art Today di ARNDT Singapore dan Berlin, 2013; No Country: Contemporary Art from South and Southeast Asia di Solomon R. Guggenheim Museum, New York, Amerika Serikat, 2013; dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain dipamerkan, karya-karyanya juga dikoleksi oleh sejumlah pihak, misalnya, Solomon R. Guggenheim Museum, New York City, Amerika Serikat; Tumurun Private Museum, Solo; Bank Indonesia, Jakarta; dan oleh kolektor Uli Sigg, Swiss.

Pada 2016 Arin meraih penghargaan sebagai “The Best Emerging Artist” dari Prudential Eye Award. Sebelumnya, Indofood Art Award, Jakarta, 2002; Top 25, Asia-Europe Young Artist Painting Competition, Korea Selatan, 2000; dan Phillip Morris National Art Award, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, 2000.

 

Karya Seni

Arin Dwihartanto
2024
196 x 314 x 5.5 cm
Abu vulkanik, resin, krom dan cetakan digital dipasang pada panel kayu (dyptich)
Lukisan
Scroll to Top