Rhythm #4

Karya “Rhythm” berawal ketika saya mengeksplor teknik rajut, saya menyadari bahwa karya tersebut tediri dari simpul-simpul repetitif yang kemudian membentuk pola-pola ritmis. Merajut merupakan salah satu teknik untuk membuat kain. Saya mengibaratkan kain tersebut seperti sebuah “kanvas”, dan cara saya membuat karya seperti melukis. Tentu saja saya mempunyai kontrol (kuasa) yang berbeda dari pelukis pada umumnya yang menggunakan cat. Disini saya memiliki kontrol bagaimana membuat “kanvas” tersebut, dimulai dari mengontrol kendur, atau kencang simpu, kemudian memilih warna benang untuk “kanvas”.

Merajut merupakan kegiatan yang monoton. Kegiatan tersebut membuat saya terpikirkan oleh hal-hal yang lain, tergantung dengan apa yang saya alami saat itu. Hasil akhir yang ekspresif sangat tergantung ketika saya dalam keadaan yang tenang beberapa bagian terlihat lebih rapi, dan ketika dalam keadaan terganggu hasilnya melompat-lompat, dan tidak rapi. Disini saya memperlihatkan bagaimana benang-benang tersebut berbicara dan memegang peran yang paling penting pada karya saya. Kanvas tidak hanya menjadi suatu media, melalui ritme, “kanvas” adalah karya itu sendiri.

Dari untaian benang yang saling mengikat satu sama lain, kemudian membentuk sebuah karya yang terlihat compang-camping. Akan tetapi ketika karya digantung memperlihatkan ketegaran. Seperti halnya hidup adalah sebuah ritme, baik nafas, detak jantung maupun waktu. Ada irama tenang, lemah maupun kencang. Sebagai manusia kita hanya bisa menjalani dan melewati hidup dengan penuh kesadaran bahwa ada suatu kondisi yang tidak bisa kita kontrol.

Faelerie
2022
164 x 234 cm
Rajutan tangan dengan bahan poliester
Objek
Scroll to Top

Keterangan karya