ARTSUBS 2025
MATERIAL WAYS
02 AUG - 07 SEP 2025
BALAI PEMUDA
SURABAYA

ARTSUBS 2025
MATERIAL WAYS
02 AUG - 07 SEP 2025
BALAI PEMUDA
SURABAYA

10 Brand Persembahkan Art Merchandise Terbaik di ARTSUBS 2024 | 3.11.2024

SURABAYA – ARTSUBS 2024 yang digagas Direktur Utama ARTSUBS 2024 Rambat langsung menjadi kegiatan yang fenomenal di Surabaya sejak pertama kali dibuka pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Bukan tanpa alasan, jika ARTSUBS yang berlangsung sejak 26 Oktober hingga 24 November itu mencuri atensi para penikmat seni rupa di Indonesia.

Sebab ARTSUBS adalah pameran seni rupa kontemporer berskala nasional. Ditangani Direktur Artistik dan Kurator Asmudjo Jono Irianto dan Kurator Nirwan Dewanto, ARTSUBS menghadirkan 154 seniman dengan lebih dari 300 karya.

Namun, selain menjadi upaya meletakkan peta seni rupa kontemporer Indonesia, ARTSUBS tidak hanya fokus dengan karya terbaik yang dipamerkan. Ada booth khusus yang memajang berbagai art merchandise dari beberapa seniman yang bisa dibeli dan dikoleksi para pengunjung ARTSUBS selain menikmati karya di dalam ruang pamer.

Berada tak jauh dari ruang tiket di Great Hall Pos Bloc Surabaya, ada 10 brand yang mengisi ruang itu. Sejak awal masuk, nuansa warna merah yang menjadi ikon ARTSUBS itu sudah terasa. Dalam tatanan yang apik, di sana ada sejumlah barang seni dari Penerbit Gang Kabel, Museum of Toys, KITC, NuArt Sculpture Park, The Mogus, DEVFTO, PABRIK by Gula, Arkiv Vilmansa, DGTMB, dan Uji Hahan & Uma Gumma.

Berbagai produk seni pakai dan non-pakai dihadirkan oleh kesepuluh brand itu. Seperti dari Museum of Toys. Yakni sekelompok seniman yang karyanya bergaya mainan. Artist Relations Manager Adya Grahita yang juga menangani art merchandise mengatakan bahwa fokus dari Museum of Toys adalah patung figur. “Jadi ada berbagai macam jenis barang koleksi yang bentuknya seperti mainan,” ucapnya.

Salah seorang seniman peserta ARTSUBS, Mulyana Mogus, membawa art merchandise yang senada dengan yang ia bawa dalam pameran. Karya pria yang biasa disapa Mang Moel itu terinspirasi hewan-hewan moluska laut. Produk yang dijual berupa boneka rajut berwarna merah jambu berbentuk ubur-ubur. Ukurannya tidak terlalu besar, kira-kira satu setengah genggaman laki-laki dewasa. Dihargai Rp 13 juta.

Ada lagi patung figur karya perupa Arkiv Vilmansa, juga peserta ARTSUBS, yang dibanderol Rp 54 juta. Bila dirasa masih terlalu mahal, ada beberapa art merchandise yang jauh lebih ramah di kantong. Semuanya menarik seperti kaus, totebag, notebook, dan stiker. Tentu bukan sembarang produk. Art merchandise tersebut ternyata memiliki kekhasan sang seniman. Misalnya kemeja atau notebook dari NuArt Sculpture Park.

Menariknya, motif yang tertera di dalamnya menunjukkan guratan-guratan dari karya patung I Nyoman Nuarta yang juga turut andil dalam pameran. Menurut Adya, jika dicermati, hal itu ternyata punya makna tersendiri. Yakni menunjukan periode tahun karya dari si seniman ternama Indonesia itu. Termasuk yang terbaru yakni dalam garis-garis lurus seperti Istana Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) yang dirancangnya.

Ada juga art merchandise dari DGTMB yang menawarkan berbagai kaus, stiker, bahkan sajadah portable yang menarik untuk dikoleksi karena desainnya yang unik dan bernilai seni. Barang-barang persembahan DGTMB ini menggabungkan antara seni doodle dan motif batik tradisional. Merchandise DGTMB itu dipatok dalam harga beragam mulai dari Rp 40 ribu hingga Rp 600 ribu. (*)

Scroll to Top