MEDIA

Penjelasan pendek tentang apa itu MEDIA. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent malesuada mollis vulputate. Aliquam id velit ullamcorper ex lobortis cursus.

Gambar

Mufi Mubaroh
2024
200 x 200 cm
Tinta di atas kanvas
Gambar
Anagard
2024
202 x 72 cm
Pola utama stensil di atas kertas
Gambar

Kita seharusnya membuka sebebasnya pandangan kita terhadap nilai kemanusia. Diera global ini, mestinya tidak ada lagi discrimination terhadap kepercayaan apapun yang dianut orang lain. Karena keputusan kepercayaan adalah hak dan tanggung jawab masing-masing individu.

Anagard
2024
200 x 100 cm
Cat semprot stensil di atas aluminium
Gambar

Inspiration comes in many forms. Some arise from joy, while others provide a better understanding of life through hardships and challenges. As our ability to comprehend the meaning of life expands, we start to see joy and hardships as ‘moments’ that teach us valuable lessons for growth. These moments help us accept past difficulties with gratitude and savor joyful experiences, even if they may later lead to remorse.

SARU is a celebration of those moments. It stands apart in appearance, not directly linked to Arkiv’s usual realm because its inspiration is drawn from various moments in his life. As its name suggests, SARU (an Indonesian word for ‘vague’) is an epiphany shaped by muse, trauma, curiosity, and even fear. It serves as a testament to embracing every moment in our lives, acknowledging that we often understand these moments better in hindsight rather than in the ambiguous present.

Arkiv Vilmansa
2024
150 x 120 cm
Akrilik Woundercoatedtm di atas kanvas
Gambar

Berawal dari riset selama 2 tahun tentang aktlvltas ludruk tobong Irama Budaya Surabaya dan Lukisan Kaca Tulungagung sebelum berakhir karena hilangnya ruang untuk beraktivitas dan tale kola yang berubah Jugs generasi penerus yang tidak berminat terhadap seni – seni lokal. Dua permasalahan yang terjadi menjadikan ide untuk memindahkan panggung ludruk dalam bentuk visual kedalam lukisan diatas kanvas dan lukisan kaca. Judul ” Serpihan-serpihan melayang ” menarasikan tentang bagaimana sebuah hasil kerJa budaya khususnya budaya yang berbasis pada lokalitas tergerus oleh kemajuan jaman yang terus bergerak dengan budaya-budaya barunya. Gambaran tentang cerita lokal baik yang ada di pertunjukan ludruk dan lukisan kaca semisal tentang Sarip Tambak Oso, Nyai Dasima, Sampek Engtay, Cak Durasim, Petruk dadi ratu, ojo adigung Adiguna, ojo dumeh dan sebagainya. Ketika hasil kerja budaya itu hanya menjadi sebuah refrensi yang sewaktu-waktu dibuka kembali tanpa mempunyai hak hidup dalam kemajuan sebuah kota maka tanpa terasa akhirnya hanya menjadi serpihan-­serpihan melayang yang menjadi sebuah kenangan bukan lagi menjadi ruang budaya yang dldalamnya memproduksi llmu pengetahuan tentang apa yang dilakonkan atau dilukiskan.

Agus 'Koecink' Sukamto
2024
25 x 36 cm
Cat Avian, tinta cina di atas kaca
Gambar
Iwan Suastika
2024
45 x 38 cm
Arang di atas kertas
Gambar
Scroll to Top