Permukaan yang Dibuat

Seperti yang kita ketahui, Sentuhan adalah salah satu dari beberapa Indera yang kita miliki. Sentuhan selain dapat berfungsi untuk nilai guna praktik, juga, bersifat emosional atau bisa penuh bermuatan perasaan. Ada sentuhan yang kita sukai tetapi ada juga sentuhan yang kita tolak.

Lebih jauh lagi ternyata sentuhan dapat berpengaruh pada tonggak keberadaan atau kelangsungan hidup seseorang. Bayi semisal, ia amat membutuhkan sentuhan untuk kelangsungan hidupnya, sentuhan/pelukan dari Ibunya seakan dapat sebagai pengganti kehangatan dan kenyamanan ketika ia masih di rahim. Dan, hal ini tentu juga berpengaruh terhadap perkembangan pertumbuhannya.

Semua indera-indera kita terletak di organ kepala tetapi indera raba (sentuhan) terletak di seluruh permukaan kulit. Kulit menutupi seluruh tubuh kita sehingga dengan ini dapat memungkinkan suatu proses menyentuh sekaligus menjadi tersentuh. Kulit adalah pembungkus tubuh, dan dapat membungkus organ di dalamnya serta juga menjaga kesehatan tubuh. Kulit berisikan pori-pori, rambut dan sebagainya. Kulit secara sosial dapat sebagai media untuk mengatakan sesuatu. Kulit ditatto, dirubah warnanya, diberi wewangian dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa diri kita adalah kulit kita atau sebaliknya.

Ternyata indera sentuhan yang berkaitan dengan kulit itu sedemikian uniknya, meskipun sering bila ada tatanan hirarki keinderaan, sentuhan ada diperingkat terbawah dan indera penglihatan sebagai indera utama dan menjadi prioritas di antara indera-indera lainnya.

Pada karya ini terlihat kulit tubuhnya hilang terkurung oleh kulit kedua. Kini berbagai bentuk dapat sebagai pembungkus tubuhnya dan dijadikan seolah olah kulit sesungguhnya. Seluruh permukaan tubuhnya terbentuk sekedar dari hal-hal buatan saja dan hal ini dapat jelas dibaca di semua sisi di kehidupan saat ini.

Uraian tangan yang terayun ke depan, mencoba menyapa dan seakan mengarah serta berharap dapat bersentuhan dengan orang lain. Sentuhan ini mencoba membuka ruang komunikasi pada orang lain tetapi tak tersambut karena masing-masing telah menggunakan kulit kedua sebagai pembungkus tubuhnya.

Ivan Sagita
2024
180 x 200 cm
Cat minyak di atas kanvas
Lukisan
Scroll to Top

Keterangan karya