Biografi Singkat
Biografi Singkat

Septian Harriyoga
Karya-karya Septian Harriyoga menggunakan media batu andesit, baja, aluminium, dan duralumin. Septian menjelajahi bentuk-bentuk tanpa sudut, yang cenderung mengalir dan ringan, seakan-akan ada kekuatan yang bekerja di dalamnya. Eksplorasi bentuk ini juga meluas kepada patung kinetik, ketika gerak dan cahaya menjadi elemen penting dan mempengaruhi persepsi terhadap karya. Hubungan antara bentuk, gerak, dan gravitasi terus menjadi tema yang ia kembangkan dalam berbagai pameran. Itulah kenapa kemudian patung kinetik menjadi identic dalam kompleks kekaryaan Septian.
Di samping patung, Septian juga menggunakan fotografi untuk mendukung dan memperkuat gagasan visual dalam karya-karyanya. Melalui berbagai pameran kelompok, seperti Ekspansi di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, 2011; dan pameran seni kinetik Motion/Sensation di Edwin’s Gallery, Jakarta, 2011; Septian terus memperluas pendekatannya terhadap seni patung kontemporer Indonesia, dengan tetap memusatkan perhatian pada proses bahan dan pengaruh kekuatan eksternal terhadap bentuk.
Septian Harriyoga dilahirkan di Jakarta pada 4 September 1977, tinggal dan berkarya di Bandung, Jawa Barat. Ia lulus dari Seni Patung, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung pada 2004. Sebelumnya, ia menamatkan pendidikan di Studio Desain Produk di Institut Teknologi Nasional, Bandung, pada 2000. Pameran tunggalnya, antara lain, F = Gravitasi di Semarang Gallery, 2022; Circle di Wot Batu Sunaryo Art Space, Bandung, 2018; Putih di Edwin’s Gallery, Jakarta, 2011; dan Minimalis/Maximalis di Galeri Lontar, Jakarta, 2007.
Karya Seni
Deskripsi Karya
Deskripsi Karya
Zepperin pasti mengingatkan kita pada zeppelin. Meskipun digerakkan secara mekanis, zeppelin bergerak sangat lambat, tidak seperti pesawat terbang aerodinamis. Zeppelin pada dasarnya adalah balon yang menggunakan gas dan lebih ringan dari udara. Dengan bentuknya yang oval dan warna-warna cerah, struktur bagian dalam yang berputar, dan kemampuan memancarkan cahaya, Zepperin menonjol dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya, ia bertindak seperti sirene peringatan yang memanggil kita dan mengingatkan kita akan keadaan alam kita saat ini.