Biografi Singkat
Biografi Singkat

Putu Wirantawan
“Alam Kebahagiaan” di atas kanvas Putu Wirantawan dalam ARTSUBS 2024 mengambil anasir serupa tanah, air, api, udara hingga eter. Ia juga mengolah bentuk-bentuk geometri maupun yang tidak beraturan. Ada zat cair dan zat padat, kesan halus dan lembut, keras dan kasar, panas dan dingin, dan lain sebagainya. Bagi Wirantawan, inilah dunia imajiner yang terhubung dengan makrokosmos dan mikrokosmos.
Putu Wirantawan dilahirkan di Negara, Bali, pada 14 April 1972. Alumni Institut Seni Indonesia Yogyakarta ini telah mengikuti pameran sejak awal 1990-an. Pameran tunggalnya yang pertama adalah Anonim di Edwin’s Gallery, Jakarta, 2002 dan yang terbaru adalah Gugusan Energi Alam Batin Wirantawan di Danes Art Veranda, 2020. Beberapa karyanya menjadi koleksi tetap The National Taiwan Museum of Fine Art, Taiwan; Museum der Weltkulturen, Jerman; Silpakorn University, Thailand; dan Museum Seni Agung Rai, Bali. Sementara pameran bersama yang pernah ia ikuti adalah Zona Maco di Booth B100 bersama MAIA Contemporary, Kota Meksiko, 2024, dan The 3rd Bangkok Triennale International Print & Drawing Exhibition di Bangkok, Thailand, 2012.
Wirantawan pernah menjadi 10 terbaik Philip Morris Art Award 2000, “Honorable Mention” dari The 12th International Biennial Print and Drawing Exhibition R.O.C, Taiwan, 2006, dan Juara Pertama Jakarta Art Award 2010. Pada 2011 ia juga mendapatkan Piagam Budaya sebagai “Seniman Terpujikan” dari Yayasan Seni Rudana Bali.
Karya Seni
Deskripsi Karya
Bentuk-bentuk yang hadir merupakan gubahan-gubahan dari kekuatan-kekuatan yang ada
dalam pikiran atau angan-angan yang muncul dalam sadar atau tidak sadar Ketika dalam proses
berkarya.
Esensi-esensi, wujud-wujud serta bentuk-bentuk dari alam seperti tanah, air, api, udara, ether, bentuk-bentuk seperti lingkaran, segitiga, kotak, bentuk tak beraturan. Zat seperti zat cair, zat padat, kesan halus lembut, keras atau kasar, panas-dingin, sesuatu yang tertib, terukur atau teratur dan sesuatu yang bebas, spontan, kesemuanya itu beranyam menyatu membentuk-bentuk dunia imajiner yang terhubung dengan alam makro-mikro kosmos.
Dalam proses ini saya mengalami ekstase berada dalam puncak kenikmatan nir pamrih beragam macam gubahan bentuk-bentuk itu saya abdikan sepenuhnya kepada jiwa atau batin agar damai agar tidak kehausan dan yang terpenting agar bahagia. Dalam keadaan yang aneh ini membuka penyadaran atau pengetahuan serta dapat memberi atau memancarkan energi-energi positif bagi kehidupan di ala mini.