Biografi Singkat
Biografi Singkat

Mangu Putra
Mangu Putra dalah seorang perupa yang menghasilkan lukisan-lukisan dengan citra hiperrealistik dan fotografis yang kuat, baik yang berwarna-warni maupun yang monokromatik. Ia merupakan alam sekitar, ikan, gunung dan sosok-sosok dalam kehidupan kini atau yang ia comot dari album sejarah. Pada karya yang mengambil fragmen sejarah dan hampir selalu monokromatik, tidak jarang, citra rupa yang realistik-fotografis itu dicemari oleh sebaran titik-titik sehingga menimbulkan kekaburan dan segera pemandangan itu menjadi nostalgik. Sementara, lukisan-lukisan pemandangannya yang mengandung citra “Hindia Molek” masih menyisakan suasana nostalgik pula, selain suasana aneh dan fantastik yang mendesak-desak. Suasana terakhir ini makin menguat pada lukisan-lukisan Mangu Putra yang bercorak abstrak.
Gusti Agung Mangu Putra dilahirkan di Sangeh, Bali, pada 1963 dan menamakan pendidikan Desain Komunikasi Visual di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, pada 1990. Ia adalah pelukis yang berangkat dari tradisi desain grafis, dan menghasilkan lukisan-lukisan yang diminati banyak kolektor dan hajatan seni rupa di dalam dan luar negeri.
Mangu Putra telah menggelar tidak kurang dari sepuluh pameran tunggal sejak 1999, baik di Indonesia, Korea Selatan dan Singapura. Yang paling mutakhir adalah Between History and Quotidian, Gajah Gallery, Singapura, 2017. Sebelumnya, Teater Rakyat II (People’s Theatre II) di Korea International Art Fair, Seoul, Korea Selatan, 2012; Silent Words di Gajah Gallery, Singapura,2008; Nature, Culture, Tension di Jezz Gallery, Bali, 2000. Sementara pameran bersamanya, antara lain, Costumised Postures, (De)colonising Gestures di Gajah Gallery, Singapura, 2024; ART021 Shanghai Contemporary Art Fair 2015, Gallery Hakgojae, Shanghai, Cina, 2015; Indonesian Eye: Fantasies and Realities, The Saatchi Gallery, London, Inggris, 2011.
Sejak masih di bangku kuliah Mangu Putra telah beroleh penghargaan seni rupa. Misalnya, Karya Desain Komunikasi Visual Terbaik saat Dies Natalis ke-4 Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, 1988—ia juga mendapatkan penghargaan yang sama pada Dies Natalis ke-6, 1990; Philip Morris Award untuk “Imagination Under the Sea”, 1994; dan Indofood Art Award 2002.