Biografi Singkat
Biografi Singkat

Isa Ansory
Isa Ansory adalah pelukis asal Batu, Jawa Timur. Karya-karyanya kerap menyinggung isu-isu lingkungan, kelas, dan ketidakpastian akan masa depan. Ia menyiratkan amanat tentang identitas dan kepribadian melalui beragam lukisannya.
Isa Ansory memulai karier profesional di dunia seni sejak ia menempuh pendidikan di Jurusan Seni Rupa, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. Pada masa awal berkarya, ia gemar menciptakan bentuk visual “realisme fotografi”. Seiring berjalannya waktu, ia pun bereksperimen dengan elemen-elemen visual lain.
Karya-karya Isa tampil dalam pameran tunggal, seperti What a Doll! (2010) di Galeri Canna, Jakarta, 2010. Sementara pameran bersama yang memajang karya-karyanya, antara lain, adalah adalah Dunia Belum Sudah di Semarang Gallery, 2024; Titik Kumpul ‘Glowing’ di Gedung Budaya Loka, Tuban, 2024; dan Nature’s Canvas: A Landscape Journey di Vice & Virtue Gallery, Jakarta, 2023.
Atas kiprahnya di dunia seni, Isa Ansory beroleh Penghargaan Seniman Jawa Timur bidang Seni Rupa dari Dewan Kesenian Jawa Timur pada 2020.
Karya Seni
Deskripsi Karya
Alam menunjukkan kesempurnaannya dimana ia memberikan kekayaan dan keindahan. Sewajarnya manusia menjaga dan merawatnya. Kesadaran akan pentingnya hal tersebut seperti keberadaan tempelan poster-poster di pinggir jalan. Kemarin masih ada, namun sebentar kemudian lenyap begitu saja berganti yang lain. Tidak mudah untuk mempertahankannya. Suatu ketika akan semakin terdesak keberadaannya dan hanya indah untuk dikenang.
Deskripsi Karya
Alam menunjukkan kesempurnaannya dimana ia memberikan kekayaan dan keindahan. Sewajarnya manusia menjaga dan merawatnya. Kesadaran akan pentingnya hal tersebut seperti keberadaan tempelan poster-poster di pinggir jalan. Kemarin masih ada, namun sebentar kemudian lenyap begitu saja berganti yang lain. Tidak mudah untuk mempertahankannya. Suatu ketika akan semakin terdesak keberadaannya dan hanya indah untuk dikenang.
Deskripsi Karya
Alam menunjukkan kesempurnaannya dimana ia memberikan kekayaan dan keindahan. Sewajarnya manusia menjaga dan merawatnya. Kesadaran akan pentingnya hal tersebut seperti keberadaan tempelan poster-poster di pinggir jalan. Kemarin masih ada, namun sebentar kemudian lenyap begitu saja berganti yang lain. Tidak mudah untuk mempertahankannya. Suatu ketika akan semakin terdesak keberadaannya dan hanya indah untuk dikenang.