Biografi Singkat

Biografi Singkat

Gusti Agung Galuh

Gusti Agung Galuh

b. 1966
Bali

“Keindahan semesta mengilhami saya untuk menuangkan semua itu ke dalam kanvas menjadi pernyataan damai dan cinta semesta,” kata Gusti Agung Galuh, suatu kali.

Ni Gusti Agung Galuh belajar melukis dari ayahnya, seorang pelukis tradisional Bali. Tidak jarang orang menisbahkan gaya lukisannya dengan lukisan-lukisan Walter Spies, seorang pelukis Jerman yang tinggal di Ubud sebelum Perang Dunia Kedua. Terutama, dalam perkara komposisi objek dan resonansi cahaya dalam lukisan-lukisannya. Tetapi, Gusti Agung Galuh telah menemukan gaya melukisnya sendiri, yakni ketika ia mendedahkan pelihatan yang puitis dan lembut tentang alam Bali, seraya menyapukan waran-warna halus sehingga membuat pemandangan alam menjadi berkabut, dengan warna-warni yang bertingkat-tingkat. Gung Galuh, begitu ia biasa disapa, menghadirkan alam sebagai bagian dari pengalaman meditatif yang mencakup hubungan yang harmonis antara alam dan kemanusiaan.

Gung Galuh telah mengikuti pameran bersama sejak 1993. Misalnya, Futuwonder di Jakarta Biennale, 2021; Exceptional Women, Seniwati Gallery, di Grand Hyatt, Jakarta, 2020. Pameran tunggalnya sendiri baru terlaksana melalui Sinar Galuh di Puri Art Space, Jakarta, 2008. Sementara, melalui Puri Art Gallery ia menampilkan karya-karyanya secara tunggal di Art Jakarta 2018.

Pada 1995, selama sepuluh pekan, Gung Galuh menghabiskan hari-harinya sebagai seniman mukiman di Park Sud, Köln, Jerman.

 

Karya Seni

Gusti Agung Galuh
2024
60 x 80 cm
Cat minyak di atas kanvas
Lukisan
Gusti Agung Galuh
2010
90 x 140 cm
Cat minyak di atas kanvas
Lukisan
Scroll to Top